Featured

0 Subhanallah..., Qt Luar Biasa!!!

Oleh: Ibnu Anwardani



Manusia itu adalah makhluk yang paaaaling perfect, paling sempurna. nggak kayak binatang yang cumin diberi nafsu oleh Allah. Nggak juga kayak malaikat yang selalu patuh kepada Tuhannya karena memiliki akal yang superfisial dan wujud yang nggak keliat.


Allah nyiptain manusia sangat sempurna dengan empat fitrah. Yaitu akal, hati, nafsu, and nggak ketinggalan nurani. Akal Allah kasih ke manusia biar bisa mikir, diberikan hati untuk merasakan, nafsu cenderung ke sifat negatif, dan nurani yang mengarah pada pilihan manusia untuk memilih yang terbaik.


Dengan sifat di atas, manusia dapat melebihi derajat mulia seperti malaikat, atau malah jauh lebih hina dari binatang. Ya tergantung manusia itu sendiri yang memilih jalan hidupnya dengan lebih mengutamakan nafsu atau tidaknya.
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Keajaiban Dalam Rahim Ibu

Sumber: HARUN YAHYA

Awalnya Hanya Bersel Satu

Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung jumlahnya mendiami bumi kita. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri, dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan ini terjadi.

Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dengan kata lain membuat salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.

Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda

Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel tunggal yang disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia. Sel tunggal ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu setelah penyatuan sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam, rangka, dan otak.

Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya.

Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali.

Bahkan tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk, dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel manapun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya.

Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar:

Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.

Proses pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ ini akan terus-menerus berdenyut seumur hidup.

Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini adalah satu di antara beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan.

Sel-sel pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem tabung yang sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan yang ahli. Sistem pembuluh darah yang sempurna tersebut akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling bumi.

Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal.

Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel yang mati di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita.

Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana dapat terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua ini sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia ini diberi petunjuk oleh Allah.

Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar. Tapi mereka tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio.

Ketika embrio berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing terletak pada tiap sisi kepala embrio. Mata akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah ketiadaan di dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini telah dibuat.

Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia dalam rahim. Telinga yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat penerima suara terbaik di dunia.

Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada kita. Allah menerangkan hal ini dalam Alquran sebagaimana berikut:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl, 16:78)

Penciptaan Kedua

Berbagai peristiwa yang telah dikisahkan dalam tulisan ini dialami oleh semua orang di dunia. Setiap manusia dipancarkan ke rahim sebagai sebuah sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan kemudian memulai kehidupan sebagai sel tunggal. Semua ini terjadi karena adanya kondisi yang secara khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal.

Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Dan kewajiban Anda adalah untuk memikirkan bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan kemudian bersyukur kepada Allah.

Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh kita sekali, akan mencipta kita lagi setelah kematian kita, dan akan mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini amatlah mudah bagi-Nya.

Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran:

Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79)
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Belajar dari Wajah

Menarik sekali jikalau kita terus-menerus belajar tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya: hari ini kita belajar tentang wajah. Wajah? Ya wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah pancran yang tersemburat dari sang pemilik wajah tersebut.

Ketika pagi menyingsing, kita tekadkan dalam diri: “Saya ingin tahu wajah yang paling menentramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu bagaimana?” karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah memiliki wajah. Wajah ayah, ibu, kakak, adik, tetangga, orang di jalan, serta teman-teman. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapunhari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.

Subhanallah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menentramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apakah karena hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menentramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghujam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.

Nah, sobat, jika kita hari ini berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menentramkan, maka cari tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menentramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana jika kita menatap wajah orang lain dengan sifat yang berlawanan; misalnya wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumnya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah wajah-wajah saudara-saudara kita yang lain, ini pun perlu kita pelajari.

Ambillah kelebihan dari wajah yang menentramkan dan menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita. Dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menentramkan, dan yang tidak menyejukkan.

Tidak ada salahnya jika kita evaluasi di depan cermin. Tanyalah pada diri kita sendiri; raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang di desain agak berat kebawah. Kadang-kadang kita menyangkanya bahwa di kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa menjadi ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.

Sedangkan bagi wajah yang seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum itu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah bukan hanya persoalan yang menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah; ingin tidaknya kita membahagiakan orang lain. Seperti kata Rasulullah, “Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi).

Oleh karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan mencari kuncinya mengapa bisa seperti itu. Lalu praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain. Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik. Oke!

Dikutip dari tausiyah AA Gym.
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Apa yang Harus Aku Lakukan?

Puisi By: Ukhti Vita

Apa yang Harus Aku Lakukan?
Telah kudengar...
Tentang mereka di balik sana
Resah hatiku memikirkan
Tentang apa yang mereka lakukan
Memasang muka penuh simpati
Padahal...
Hati penuh dengki, dusta, dan segala keburukan yang bersarang di hati mereka
Tanpa mereka fikir tentang rakyat...
Yang mendambakan ketenangan, kemakmuran, kedamaian
Dan harapan mereka yang semu
Apa yang harus aku lakukan
Untuk mewujudkan cita-cita negeri tercinta...?
Kutanyakan pada air...,
Tapi ia hanya mengalir
Kuceritakan semua pada tanah,
Namun iatetap diam
Walau sekalipun aku berteriak
Kepada para koruptor di negeriku
Mereka takkan mendengar
Karena aku...
Hanya sebuah bunga yang belum mekar
Yang tak akan terlihat di tengah semak belukar...
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 I am Ready Change for Succes

Bicara tentang Sukses, Hmmn... siapa yang nggak kepingin sukses? Pasti semua orang pengen yang namanya sukses. Zais, Kamu, Mereka tentu kepingin sukses. Sukses ini, sukses itu, sukses dunia juga akhirat. Nah, gimana sih cara untuk meraih kesuksesan itu? Hmmn, sebelum bicara tentang cara agar bisa sukses, kita mo bicara dulu tentang hal yang mengawali sukses. Apa itu?

Hal yang mengawali sukses kita adalah pikiran kita sendiri. Lho kok bisa? Gini nih, ada pepatah mengatakan “Kesuksesan besar itu diawali dengan kebiasaan kecil”, Nah, yang mau sukses kan kita sendiri, so yang kita lakukan pertama kali adalah mulai mengubah sesuatu kebiasaan yang kurang baik dari Diri Sendiri, Mulai dari Saat Ini, mulai dari yang Paling Kecil, mulai dari yang Paling Sederhana. Dengan ini, insya Allah dengan kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini kita dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat dapat kita genggam karena kedisiplinan kita.

Sobat Zais, di era globalisasi ini sangat dibutuhin manusia yang memiliki intelektualitas and keterampilan yang tinggi. So, untuk menjadi pribadi yang sukses dimasa depan, kamu kudu mulai dari diri kamu sendiri. Gimana ya caranya biar bisa jadi pribadi yang sukses? Mau tau? Yuuk!!!

1. On Time or Disiplin Waktu
Dari bangun bobok sampe mau bobok lagi, kamu kudu biasakan diri untuk mengatur waktu. Misalna buat jadwal kegiatan sehari-hari, jam demi jam, menit demi menit, harus bener-bener jadi patokan semaksimal mungkin. And always remember, bangun bobok saat adzan subuh terdengar, saat itulah kita bermain dengan waktu. Jangan sampe waktu kita terbuang sia-sia.

2. Kebiasaan Membaca
Buat kamu yang jarang or ga pernah menyentuh yang namanya buku, mungkin ini akan menjadi berat. Tapi lama-kelamaan insya Allah akan terbiasa. Kata orang, buku itu jendela dunia kan? Dengan buku, kita bisa menambah wawasan keilmuan kita and intelektualitas kamu akan berkembang. Nah, dengan membaca, kita bisa mencegah virus-virus katrok or ndeso, hehe… oops, tapi sobat, kita kudu bisa milih mana bacaan yang bermanfaat. Oce!!!

3. Kebiasaan Bergaul
Yups, Dalam berkreativitas, kamu kamu mesti memperluas jaringan gaul mu! Tapi harus tetep Syar’I (dalam rambu-rambu islam) dunks! Banyak temen yang memang baik, tapi kudu tahu temen yang seperti apa. Kalo kamu udah terlanjur dapet temen yang nggak se-Fikroh dengan kamu, kamu yang kudu berjuang membawa mereka ke jalur yang islami, jangan sampe kamu yang terbawa ke arus mereka. Kebiasaan bergaul ini juga akan jadi penentu untuk menjadi pribadi yang sukses, coz kamu akan lebih bias tukar pikiran or diskusi dengan konco-koncomu.


4. Kebiasaan bereksperimen
Maksudnya kamu harus and wajib mencoba hal yang baru! Tentu hanya untuk hal yang baik dan bermanfaat.

5. Kebiasaan Berdiskusi
Sobat Zais, ini adalah the last tahapan yang kudu kamu lakukan, awalnya mungkin rada berat dijalanin buat sobat yang nggak terbiasa berdiskusi. Tapi percaya deh kamu pasti bisa! Coz dengan berdiskusi kamu bisa mengasah ketajaman berfikir kamu. Tapi perlu diingat berdiskusi itu berbeda dengan berdebat. Ada pepatah mengatakan “Semakin banyak perdebatan yang kamu menangkan, semakin sedikit teman yang kamu dapatkan”. Nah lo, nggak mau kan kalo sampe nggak punya temen? Bisa-bisa gagal dong buat nyiapin masa depan yang sukses. Ingat, kita makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Gimana sobat, gampang kan buat menjadi pribadi yang sukses?! Asal selalu diiringi niat yang tulus dan keinginan yang kuat. Yang paling penting jangan lupa berdoa kepada Allah SWT, karena kita tidak akan pernah bisa melakukan hal sekecilpun tanpa seizin-Nya. Oke deh, selamat mencoba tips diatas yaw! Semoga sukses selalu menyertai langkah kamu! Amin…

Diambil dari Buletin Rohis Smansa BK "Zahrotul Islam"
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Pertemuan Pasti dihari yang Dijanjikan

“(Ingatlah orang-orang yang tidak beriman akan masa kadahsyatan huru-hara (Hari Kiamat), dan mereka tidak dapat melakukannya. Sambil pandangan mereka tunduk malu, serta mereka diliputi kehinaan; dan sesungguhnya mereka (di dunia) dahulu telah diseru supaya sujud (tetapi mereka enggan), sedang mereka dalam keadaan sehat.” (QS. Al-Qalam : 42-43)

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah bersabda, “Allah SWT akan memberikan naungan kepada tujuh golongan manusia pada hari kiamat. Di mana tidak ada naungan ketika itu kecuali naungan Allah:
1. Imam (pemimpin) yang adil
2. Pemuda yang terdidik / terlatih sejak kecil dalam menyembah Allah
3. Seseorang yang hatinya terpaut pada masjid
4. Dua orang yang saling mengasihi karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena Allah
5. Seorang yang dirayu berbuat keji oleh seorang wanita yang cantik, lantas menolak dengan kata lembut, “Aku takut kepada Allah”
6. Seorang yang bersedekah dengan bersembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya
7. seorang yang mengingat Allah waktu bersunyi-sunyi, lantas meleleh air matanya
(Hadits Shahih Bukhari / Muslim)

Ya Allah... Selamatkanlah kami dari api nereka-Mu... Amin...!
Lanjutin Bacanya Geh...!

1 Makna Sebenarnya Musibah

Musibah berasal dari kata ashaaba, yushiibu, mushiibatan yang berarti segala yang menimpa pada sesuatu baik berupa KESENANGAN maupun KESUSAHAN. Namun, umumnya musibah dipahami selalu identik dengan kesusahan. Padahal, kesenangan yang dirasakan pada hakikatnya musibah juga. Dengan musibah, Allah SWT hendak menguji siapa yang paling baik amalnya.

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (Al-Kahfi : 7)

Ada tiga golongan manusia dalam menghadapi musibah. Pertama, orang yang menganggap bahwa musibah adalah sebagai hukuman dan azab kepadanya. Sehingga, dia selalu merasa sempit dada dan selalu mengeluh. Kedua, orang yang menilai bahwa musibah adalah sebagai penghapus dosa. Ia tidak pernah menyerahkan apa-apa yang menimpanya kecuali kepada Allah SWT. Ketiga, orang yang meyakini bahwa musibah adalah ladang peningkatan iman dan takwanya. Orang yang seperti ini selalu tenang serta percaya dengan musibah itu Allah SWT menghendaki kebaikan bagi dirinya.

Orang yang terkena musibah di dunia, jika ia hadapi dengan kesabaran, ikhtiar, dan tawakkal kepada Allah SWT hakikatnya ia tidak terkena musibah. Justru yang ia dapatkan adalah pahala. Sebaliknya, jika ia tidak pandai mensyukuri nikmat kesenangan dan kebahagiaan yang diberikan Allah, maka itulah musibah yang sesungguhnya. Karena, bukan pahala yang ia peroleh, melainkan dosa. So, jadilah orang yang pandai mensyukuri segala karunia yang diberi, terutama karunia nafas yang saat ini masih kita rasakan. Yups, tunggu apa lagi? Ucapkanlah, “Alhamdulillah!” 
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 7 Sifat yang Menjadikan Seorang Mukmin Beruntung

Allah berfirman:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu:
1. Orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya,
2. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada guna,
3. Dan orang-orang yang menunaikan zakat
4. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas,
5. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya),
6. Dan orang-orang yang memelihara janjinya,
7. Dan orang-orang yang memelihara Sholatnya, mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
(QS. Al-Mu’minun ; 1-11)
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 I’m The Winner

Sumber: Dudung.net

Seorang pecundang akan berkata “Ini mungkin, tapi sulit” sedangkan seorang pemenang akan berkata “Ini sulit, tapi mungkin”

Sekarang kita tinggal memilih, kita akan menjadi siapa? Seorang pecundang atau seorang pemenang? Seorang pecundang yang hanya dengan melihat saja sudah menyerah, pasang kuda-kuda dan dalam hitungan ketiga lari menjauh. Seorang pecundang yang patah semangat, hilang kepercayaan diri, takut, dan percaya bahwa apa yang dilakukan akan percuma saja bahkan gatot (gagal total). Ataukah seorang pemenang, seorang pemenang yang percaya bahwa dia akan berhasil, dengan semangat, usaha, kerja keras, dan doa dia percaya mampu menaklukkan dunia. Selanjutnya? Terserah anda!
Tentu kita semua akan memilih menjadi seorang pemenang, karena memilih menjadi pemenang atau pecundang tidak sulit, sangat mudah hanya dengan memilih. Namun dalam pelaksanaan sulit untuk diterapkan.

Hidup adalah sumber masalah, pertempuran atau bahakan medan perang yang tidak akan pernah berhenti. Sejak kita lahir hingga membaca tulisan ini, semuanya pertempuran. Pertempuran melawan ketidakmampuan, ketidakberdayaan, dan juga pertempuran melawan ketidak maha tahuan kita.

Kita tercipta menjadi seorang pemenang sayangnya kita sendiri menjadikan diri kita seorang pecundang. Bagaimana tidak waktu kita kecil kita tidak mampu berbuat apa-apa, yang bisa kita lakukan hanya menangis. Lihatlah diri kita sekarang, kita bisa berjalan bahkan berlari, kita bisa makan bahkan membuat makanan, kita bisa berbicara bahkan bernyanyi. Coba banyangkan apa yang akan terjadi apabila sejak kita terlahir kita menjadi seorang pecundang yang takut belajar berjalan karena takut jatuh, yang takut makan sendiri karena takut belepotan dan ketakutan-ketakutan yang lain. Mungkin manusia akan punah karena tak mampu berbuat apa-apa.

Apabila kita tercipta menjadi seorang pemenang, mengapa kita rubah diri kita menjadi seorang pecundang. Pecundang yang mencari kambing hitam atas kesalahannya, pecundang yang bila diberi penghalang akan berbalik arah, pecundang yang selalu mencari jalan pintas atas semua kesulitan, pecundang yang ingin sukses tanpa kerja keras dan pecundang yang selalu menunggu keajaiban turun dari langit.

Salah satu rintangan akan kita hadapi [UAS, UAN, Ujian semester], satu rintangan yang sangat mudah dibandingkan rintangan-rintangan yang akan kita hadapi dihari yang akan datang. Inilah saatnya kita menentukan menjadi siapakah kita? Seorang pecundang atau menjadi seorang pemenang? Pemenang yang dengan sepenuh hati percaya bahwa dia akan menang, pemenang yang sadar bahwa keajaiban tidak datang dengan sendirinya melainkan dengan usaha dan kerja keras, pemenang yang tidak akan berbalik arah hanya karena ada penghalang didepannya, pemenang yang tidak akan bingung tuk mencari jalan pintas karena dia tahu dia berada di jalan yang benar, pemenang yang selalu menambah bekalnya untuk menemani perjalanannya, dan pemenang yang tidak akan membohongi diri sendiri dan orang lain tuk berbuat curang.

Jika kita memilih menjadi pemenang, masih ada waktu tuk menyiapkan semua bekal, masih ada waktu tuk menyingkirkan semua rintangan, masih ada waktu tuk mengubah pikiran kita terutama tentang apa yang kita pikirkan tentang diri kita.
And the last, you are what you think! So, you must believe that you are the winner! If you believe it, you be the big winner. SEMANGAT!!!
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Sms Merah Muda

“Tetap istiqomah, Ukhti… Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti.” Sender : Ikhwan +62817xxx

Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dada dan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun sekejap bertanya, “Ada apa?”, “Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang karena ada saudara yang menyemangatiku.” Si akhwat menyangkal hatinya cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca sms tadi yang sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya.
“Ana lagi di bundaran HI, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan ini.” Sender : Ikhwan +628179823xxx

Untuk apa dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan atau akhwat lain? Nada protes bergema di benaknya. Tapi di suatu tempat, entah di mana ada derak-derak yang berhembus lalu. Derak samar bangga menjadi perempuan yang terpilih yang di-sms-nya. Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi.
“Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.” Dada membuncah hampir meledak bahagia. “Dia bahkan ingat hari lahirku!” Dibacanya dengan berbunga-bunga. Tapi pengirimnya… Sender : Akhwat +6281349696xxx Senyum tergurat memudar.

Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia. Ringtone-nya berbunyi lagi.
“Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.” Sender : Ikhwan +628179823xxx

Dia!Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat kali. Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar-lah pula.

Cerita di atas tadi selurik gerak hati seorang akhwat di negeri antah berantah yang sangat dekat dengan kita. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, “Seperti aku nih,” saat membacanya. Hayo… ngaku! He he…

Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat sms keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama hehe…). Sms sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya.

Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.

Konon, cerita tadi terus berlanjut.

Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak secantik itu. Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim sms padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa…mengapa…

Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, ya… dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan sms, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya! Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, sms-sms yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring. Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini. Allau’alam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, sms melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah. Bagi perempuan, sms-sms dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki. Menimbulkan sensasi yang sama.

Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu… dan kami –kaum hawa- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan ‘mudah Ge-Er’. Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu.

Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya.
Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai, syetan semakin menyukainya. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!
Wahai akhwat, bila kau menginginkan sms-sms itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis sms-sms dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan sms-sms cahaya untuk mereka.

Ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi sms-sms romantis. Sms-sms yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta. Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.

“Ummi, abi lagi ngisi ta’lim di kampus pelangi. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati. Miss u my sweety.”
“Abi, yang teguh ya, pangeranku…rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv ya”
Ya, hanya untuk dia kita tulis the Pinkest Short Massage Services. Sms-sms paling merah muda.

Dikutip dari buku berjudul “Akhwat Modis”
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Galeri Foto...



Lanjutin Bacanya Geh...!

Delete this element to display blogger navbar

 
© Roman5a-Bk | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger