By: Akhi_Ibnu
Ah, Anna. Gadis jelita berparas elok berjilbab putih. Aku teringat saat pulang sekolah di bus tadi. Saat ia berkata padaku "Akhi, besok flashdisknya jangan lupa dibawa ya!", ada sesuatu yang lain di hatiku ketika ia memanggilku 'Akhi', berdesir, bergetar, dan menelusup direlung jiwaku begitu saja. Kata-kata itu tak bisa kulupakan dan tak bisa kugambarkan. Sepertinya itu adalah kata yang biasa. Tapi bagiku merupakan kata yang mesra jika yang mengatakan adalah Anna, gadis itu.
Ya, Anna lah yg kini mengisi rumah hatiku. Saat di bus tadi satu detik mataku dan matanya beradu. kutangkap kecantikannya. Mata yang bundar dan bening. Muka yang bersih dengan jilbab putihnya. Tak bisa kusangkali aku mencintainya. Dia yang saat SMP adalah teman sepermainanku dan teman seper'ejek'anku, kini telah memenuhi rumah hatiku. Dia yang dulu sering dijodoh-jodohkan oleh teman2 denganku, kini telah tumbuh dewasa. Dia yang memberi semangat belajarku tumbuh. Dia yang sama-sama aktivis Rohis dan sekelas denganku. Dia yang membuat hatiku bergetar ketika namanya disebut. Dia yang seulas senyumnya manis mengembang dan yang sering memanggilku dengan sebutan "Akhi...!". Dia... Dia... Dan Dia. Segala kebaikan wanita ada padanya.
Tak mampu kulupakan ia dengan kenangan yang terekam dalam canda, tawa, dan perjuangan dakwah Rohis. Rasa ini indah kurasa, namun kadang mengekang dan menjadi beban bagiku. Ya Allah, cinta ini fitrah ataukah ujian buatku?
"Allahu akbar!" suara takbir terdengar.
"Astaghfirullah..." ucapku tersentak ketika takbir terdengar dari suara imam selepas sujud. Aku tertinggal satu rakaat karena memikirkan Anna! Malunya aku sedari tadi hanya berdiri ketika imam telah rukuk, i'tidal, serta sujud. Bodohnya aku hingga tak terdengar lagi suara imam itu. Hinanya aku hingga dalam sholat masih bisa berbuat maksiat.
"Ya allah, ampunilah aku..., yang lebih memikirkan makhluk-Mu ketimbang diri-Mu, lebih bergetar hatiku ketika disebut namanya dari pada disebut nama-Mu. Allah, mengapa aku jadi begini? Hilang kekhusyu'an dalam sholatku. Ya Allah, jadikanlah aku seperti dulu... saat selalu kuingat-Mu. Saat cinta hanya tercurah satu pada-Mu. Jangan jadikan aku mencintai hamba-Mu melebihi cinta-Mu, tapi jadikanlah cintaku kepada hamba-Mu karena -Mu. Ya Allah, hanya satu pintaku, berilah hidayah kembali padaku, hingga kudapat khusyu' dalam sholatku. Yang hanya mencintai rasulullah seutuhnya yang bermuara pada cinta-Mu. Ya Allah, jadikan aku seperti dulu... Amin!"