Featured

0 Yang Muda yang Bertakwa...



Sumber: Gaulislam.com




Apa yang kamu pikirin kalo denger kalimat bahwa pemuda adalah generasi penerus bangsa? Terus apanya yang di terusin? Hehehe, siapa lagi yang akan menerusakan perjuangan dan dakwah yang sudah dilakukan para kaum tua yang telah mendahului kita? Hmm.. yang pasti anak muda dong ya. Khususnya, pemuda yang mempunyai akhlak yang baik dan tentunya memiliki ilmu pengetahuan yang luas.

Pemuda berperan penting dalam kehidupan di dunia ini. Potensi yang dimiliki sangat besar jika diasah dan disinergikan, potensi-potensi itu akan menghasilkan ledakan yang dahsyat. Tapi percuma saja kalo pemudanya bermalas-malasan (termasuk yang malas beneran), tidak bersemangat dan mudah putus asa apa lagi kalo diajak halaqah atau ngaji aja susah? Hmm, kalo begitu gimana mau jadi pemuda muslim yang ideal? Gimana mau jadi anak muda yang bertakwa?

Bro, ada orang bilang: “Yang muda yang berkarya dan jangan cuma bicara”. Hehe.. kita di gaulislam ini bukan bicara, tapi menulis. Yup, insya Allah tulisan ini sebagai wujud nyata sumbangan pemikiran dan dakwah, usaha untuk menyemangati dan mengkritisi kondisi pemuda saat ini. Prikitiw!

Sobat muda muslim, banyak perubahan besar yang terjadi dan dilakukan oleh pemuda, coba kita flashback pada masa detik-detik kemerdekaan bangsa Indonesia, semangat para pemuda saat itu luar biasa sampai-sampai Ir. Soekarno diculik oleh golongan pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Jangan lupa juga momentum sumpah pemuda yang bertekat untuk bersatu membangun bangsa juga dilakukan oleh pemuda. Oya, ini terlepas dari perjuangan tersebut salah dalam pandangan Islam ya. Tapi yang kita lihat pelakunya adalah pemuda.

Dalam sejarah Islam, banyak anak pemuda yang memilih dan masuk Islam. Yang termuda, Ali bin Abi Thalib berusia 8 tahun hampir sama dengan az-Zubair bin Al-Awwam, kemudian Ja’far bin Abi Thalib (18), Usman bin Affan (20), Umar bin Khattab (26). Bahkan ada yang berprestasi di usia muda, yakni Usman bin Zaid yang ketika diangkat menjadi panglima perang usianya yang masih cukup belia (18). Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi penglima perang untuk memimpin pasukan muslimin dalam penyerbuan ke wilayah Syam yang berada dalam kekuasaan Romawi.

Ibnu Abbas ra berkomentar: “Tidak ada seorang nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda saja (30-40 tahun). Begitu pula tidak ada seorang alim pun yang diberi ilmu melainkan ia dari kalangan pemuda.” Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala, namanya Inrahim.”(QS al-Anbiyaa [21]: 60)

Pemuda-pemuda seperti merekalah yang kita patut teladani, ilmu pengetahuan, semangat berjuang, jiwa berkorban dan ketakwaan semata-mata hanya mengharap ridho Allah dan RasulNya.

Potret buram
Saat ini kita patut bangga atas prestasi anak muda Indonesia dalam berbagai bidang. Di bidang sains, pemuda Indonesia menjuarai olimpiade internasional seperti meraih medali perak pada tahun 2008 lalu, dalam ajang Internasional Mathematics Olympiad (IMO), Internasional Biology Olympiad (IBO) dan masih banyak lagi.

Di antara segudang prestasi yang diraih nggak kalah banyak juga pemuda yang terjerumus dalam pergaulan yang salah. Budaya seks bebas yang mudah dijumpai. Hampir ada di setiap kampung maupun kota besar. Narkoba pun merajalela. Padahal pakai narkoba bukan solusi yang gentleman “nggak cowok banget dach!”. Lagian, apa nggak apda nyadar kalo banyak yang meninggal akibat OD (over dosis). Di media massa juga seperti terbiasa memberitakan tentang aborsi akibat pergaulan seks bebas. Apa mungkin si perempuan belum siap atas kehamilannya dan status buruk yang dicap kemudian menggugurkan kehamilannya. Ada juga bayi yang sudah dilahirkan sengaja dibunuh oleh ibunya. Waduh, parah banget!

Bro en Sis, nggak sedikit kasus pelajar yang putus asa karena nggak lulus ujian nasional. Mereka mengambil jalan pintas dengan melakukan bunuh diri karena merasa malu. Budaya konsumerisme dan gaya hidup mewah mungkin udah mendarah daging di kehidupan remaja perkotaan. Doktrin kapitalisme membuat mereka terperosok ke dalam nafsu individualisme dan materialisme. Ironisnya saat ada teman yang mendakwahinya, dia bilang: “Urusin aja diri elo sendiri, ngapain repot-repot ngurususin gue? Udah deh urusan kayak begini nggak usah disangkut-pautin sama masalah agama”. Wadduh, masih untung ada yang mau peduli dengan sesama temannya. Apa jadinya dunia jika semua manusia bersikap individualistis?

Bro en Sis, sebelumnya saya nggak ingin menghakimi atau mencerca teman-teman nih. Tapi kita juga wajib kritis dan menyadarkan bahwa masih banyak remaja yang mengaku Islam tapi nggak mau mengkaji ajaran agamanya sendiri. Coba tanyakan pada anak muda yang mengaku Islam yang sedang berlalu-lalang di jalan untuk menyebutkan 12 nama bulan dalam Islam? Kmeungkinan besar banyak yang tak hapal dan terbata-bata menyebutkannya, tapi giliran ditanya bulan masehi? Anak sekolah dasar pun lancar nyerocos (tentu yang tahu hehehe), kayak busway yang lagi ngebrutss. Repot-repot tanya soal bulan hijriah coba dech tanya dulu huruf hizaiyah? Hehehe. Demokrasi mengajarkan kita untuk mengagungkan kebebasan, dan hasilnya kerusakan!

Bro en Sis, “kita jangan jadi bebek” alias mengikuti budaya Barat mulai dari cara berpakaian, hedonisme, hura-hura, pergaulan bebas terus suka mengkonsumsi narkoba. Pemuda adalah penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin negara bahkan dunia. Negara pastinya hancur jika remaja tidak segera diselamatkan. Nggak percaya? Jangan dicoba!

Pemuda ideal
Solusinya hanya ada satu yaitu kembali kepada Islam yang kaffah (menyeluruh). Jangan setengah-setengah agar kita menjadi pemuda yang ideal menurut Islam. Islam adalah agama yang amat memuliakan dan memperhatikan pemuda. Dalam al-Quran ada kisah tentang Ashabul Kahfi, cerminan sekelompok pemuda yang beriman dan tegar keimannya kepada Allah Swt. Mereka berani meninggalkan kaumnya yang mayoritas menyimpang dari ajaran Allah Ta’ala dan penguasa dzalim sementara ratusan orang dibinasakan, diceburkan ke dalam parit berisi api yang bergejolak. Sekelompok pemuda itu bersembunyi ke dalam sebuah gua dan Allah Swt. menyelamatkannya dengan menidurkan mereka selama 309 tahun, Subhannallah!

Nah, gimana sih kriteria pemuda Islam yang ideal? dan sifat-sifat dasar yang dituntut dari pemuda Islam? Yuk, ini juga perlu jadi catatan dan tolak ukur buat kita, menurut Dr. M. Manzoor Alam (1989 : 40-43) kriteria dan sifat-sifat dasar tersebut adalah:

Pertama, percaya dan hanya menyembah kepada Allah. Firman Allah Swt. (yang artinya):“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepada anaknya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman besar.” (QS Luqman [31]: 13)

Kedua, berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua, Islam menekankan pentingnya berbuat kepada kedua orang tua dan merupakan bagian terhadap penyembahan terhadap Allah Yang Maha Kuasa. Sebagaimana dalam firman Allah Swt. (yang artinya) “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (QS al-Israa [17]: 23)

Ketiga, jujur dan bertanggungjawab, pemuda Islam patutnya berikhtiar untuk memanfaatkan amanah yang berupa kekayaan, kedudukan, kesehatan, tindakan, pengetahuan dan lainya (termasuk dakwah). Firman Allah Swt. (yang artinya): “Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh Telah kami binasakan. dan cukuplah Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (QS al-Israa [17]: 16-17)

Keempat, persaudaraan dan kasih sayang, Pemuda Islam juga harus memiliki sifat kasih sayang antar sesamanya dan hendaknya dibarengi dengan semangat berkorban. Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS al-Hujuraat [49]: 10)

Kelima, yang terakhir adalah bermusyawarah, setiap individu memiliki perbedaan, agar tidak terjadi perpecahan dan kesalahpahaman dalam bermasyarakat, tentunya pemuda Islam juga harus perpegang teguh pada norma-norma permusyawarahan. Seperti yang telah diamanatkan Allah Swt. (yang artinya): “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya”. (QS Ali ’Imran [3]: 159)

Apa yang bisa kita lakukan?
Wah, indah banget deh kalau saja sifat-sifat dasar tersebut ada di dalam diri pemuda muslim saat ini, pastinya akan membawa perubahan dan kemajuan ke arah yang jauh lebih baik. Poin yang teramat penting adalah ketakwaan kita kepada Allah Swt. Jika hidup kita disibukkan dengan urusan agama Islam tentu urusan duniawi akan mengikuti dengan baik. Namun sebaliknya jika kita hanya berjibaku dengan urusan duniawi, alhasil hanya kenikmatan fatamorgana yang kita dapat, penyesalan dan kehancuran. Tentu, yang lebih mendasar adalah perkara aqkdah. Seharusnya kita lebih memahami dan menerapkan akidah yang benar.

Bro en Sis, bukan perkara sulit untuk mewujudkannya jika kita mau melakukan perubahan mulai pada diri kita sendiri. Jangan cuma bicara “Talk less do more” Hehehe. Hal kecil yang bisa kita lakukan adalah berdakwah, karena merupakan kewajiban setiap muslim untuk mengingatkan ke jalan yang benar dan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Dakwah bisa dengan lisan dan tulisan. Kepada orang terdekat dengan kita, juga kepada yang jauh dari sekeliling kita. Jangan sampai mencela orang-orang yang berbuat salah karena itu akan membuat mereka semakin gila dalam kesalahan, jangan sampai kita berdakwah namun menganggap kita lebih mulia dan lebih berilmu dari mereka yang kita dakwahi.

Nah, pertanyaannya adalah bagaimana mewujudkan supaya kita menjadi pemuda yang ideal menurut Islam? Hmm.. tentunya dengan belajar sebagai langkah awal mendalami Islam yang seutuhnya kemudian segera menyampaikan ilmu yang kita dapat dan kita pahami kepada teman-teman yang lainnya dengan cara berdakwah. Oh indahnya jika semua itu bisa terwujud. Tapi, memang harus diusahakan untuk terwujud. Itulah mengapa kita wajib berdakwah. Yuk ah, moga kita makin takwa dan semangat untuk belajar Islam dan mendakwahkannya. Siap? Yes!
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Ramadhan oh Ramadhan……




Oleh: Ibnu Anwardani

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh!!!

BULAN Ramadhan ketika disebut
Kami teringat sebuah taman bunga
Yang semerbak wangi tempat persinggahan
Kebaikan mengandung hikmah
……..
Kupegang Ramadhan kali ini
Barangkali esok aku sudah tiada
Keras kugenggam dengan geraham
Semoga bahagia saat menemui Allah…

(Rindu Ramadhan – Justice Voice)


Lagu di atas adalah salah satu yang menyemangati saya saat awal-awal ramadhan, bahkan saat rajab dan juga syakban. Disamping nuansa lagu yang membuat kita untuk merenung dan nada mellow dan accapelanya. Lagunya juga kaya makna.

Ah, ramadhan. Kok kamu cepat terlewati? Tahu-tahu sudah akhir ramadhan. Tahu-tahu dua hari lagi idul fitri. Sebenarnya bukan kesenangan yang saya rasa saat ini, melainkan penyesalan. Kenapa saat ini terasa belum terasa iman yang bertambah. Ghirah belum bertambah. Takwa yang masih jauh tenggelam. Andi, tiap hari adalah ramadhan.

Witir yang sengaja tidak ditunaikan karena ada setitik semangat dalam diri untuk menunaikan tahajud nanti malam. Ehhh, tapi sayangnya tahajud itu justru terlewatkan. Dan praktis sholat witir pun tersiakan. Padahal ada seorang sahabata yang sebelumnya mengirim SMS:


“Bangun …
Bangun …
Bangun …
Bangun …
Bangun …
Kalau sudah bangun, ambil air wudhu, jangan lupa sholat tahajud. JANGAN biarkan waktu kita di bulan ramadhan lewat dengan sia-sia.”

Tapi anehnya sms itu saya abaikan. Saya sebenernya bingung juga. Tahajud sering terlewatkan. Dhuha selalu terlupakan. Lembaran qur’an yang belum juga terkhatamnkan. Uang-uang infak yang belum tersalurkan. Ah, akhirnya saya Cuma bias menyesali. Coba dari dulu aku begini!

Sob, satu pesan yang bisa diambil di akhir ramadhan ini: ramadhan boleh pergi, tapi ruhiyah semangatnya jangan sampai lekang di tiap-tiap hati kita. Kita boleh sedih ramadhan pergi, tapi inget, allah hanya membatasi ramadhan Cuma kurang lebih 30 hari saja, itu pertanda bahwa hanya dalam waktu itulah momentum kita terbaik untuk memperbaiki diri –meski banyak momentum-momentum lain untuk kita untuk bangkit, tapi yang jelas ramadhan adalah yang terbaik.

Seseorang pernah meng-SMS saya yang membuat semangat saya terlecut. “Seorang muslim selalu punya momentum unntuk memperbaiki diri. Ada ramadhan dan tahun baru hijriyah di setiap tahunnya. Ada hari jum’at di setiap minggunya. Ada sepertiga malam di setiap harinya. Bahkan, tiap detik itu adalah momentum. Karena kita tidak pernah tahu pada detik yang mana kesempatan memperbaiki diri itu berakhir dan ketika itu tak ada guna lagi penyesalan kita.”

Yups, saya akan mencantumkan sebuah tulisan yang menurut saya bagus sekali. (Bukan saya lho yang menulis). Tulisan ini saya dapatkan dari sebuah link yang tidak menyertakan nama penulis dan sumber aslinya. Dalam hati saya hanya berterimakasih pada yang telah menulis tulisan ini.

Mohon direnungi ya!

*****

Menangislah Untuk Ramadhan yang Akan Hilang…

Nak, menangislah,
Jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal sanubarimu. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan. Dan tadarus Qur’anmu tak juga beranjak pada juz empat. Jika itu adalah ungkapan penyesalanmu. jika itu merupakan awal tekadmu untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lailmu yang centang perenang. (Ah, pasti kamu masih ingat obrolan tadi siang ketika dengan senyum manisnya teman ruanganmu berucap, “Alhamdulillah tarawihku belum bolong.” dan kamu merasa ada malaikat yang Menjauh darimu dan pindah padanya. Kamu merasa sendiri, terasing.)

Menangislah,
Biar butir bening itu jadi saksi di Yaumil Akhir. Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena. Yang katanya berdoa sejak dua bulan sebelum ramadhan, yang katanya berlatih puasa semenjak rajab, yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib ramadhan, tapi…, tapi sampai puasa hari ke tiga belas masih juga menggunjingkan kekhilafan teman ruanganmu, masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunnah… Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.

Menangislah, lebih keras…

Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah kamu masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa belas. Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai untuk Ramadhan besok, sedang Ramadhan ini tersia-siakan. Menangislah untuk Ramadhan yang kan hilang, bersama nostalgia yang terus tumbuh bersama usiamu. Setengah sadar menatap hidangan saat Sahur, kolak-es buah yang tersaji saat berbuka, menyusuri gang sempit saat tadarus keliling, petasan dan kembang api yang disulut usai subuh. Ramadhan yang selalu membuka ingatan masa kecilmu dan terus terulang mengisi tahun-tahun kedewasaan...

Menangislah,
Untuk dosa-dosa yang belum juga diampuni, tapi kamu masih juga menambahi dengan dosa baru. Berapa kali kamu sholat taubat, tetapi tak lama kemudian ada saja kelalaian yang kamu buat? Kamu bilang tak sengaja? Tapi mengapa berulang dan tak juga kamu mengambil pelajaran? Syarat taubatan nasuha adalah bertekad tidak mengulanginya lagi dan bukannya bertobat sambil berucap ‘kalau kejadian lagi, yaa taubat lagi’…

Menangislah,
Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini. Karena besok waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Tahu-tahu sudah sepuluh hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk itikaf. Dan lembar-lembar quran menunggu untuk dikhatamkan. Dan keping-lembar mata uang menunggu disalurkan. Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan. Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali…

*****

Yah, mudah-mudahan tulisan kali ini banyak ngasih manfaat buat kita semua. Buat merenung dan tafakuri apa yang udah kita kasih untuk allah di ramadhan tahun ini. Saya sendiri mengucapkan minal aidin wal fa idzin, mohon maaf lahir bathin atas segala kekhilafan dan salah baik yang sengaja ataupun tidak.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh!!! Salam Takbir……………. Allahu Akbar!!!!
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Pantun Ramadhan

Si maya lagi dandan
Abis bulan Rajab tu bulan Sya’ban
Nggak kerasa ya bentar lagi Ramadhan
Yuk banyak-banyak puasa untuk mempersiapkan

Ke warung beli jajanan
Afwan... adanya Cuma roti
Mari teman sambut Ramadhan
Bersihkan hati sucikan diri

Asyik berdandan di depan kaca
Merias diri cantik berseri
Bulan ramadhan segera tiba
Hiasi hati dengan cahaya illahi

Burung Elang terbang tinggi
Burung murai terbang pelan
Ramadhan datang sebentar lagi
Segala salahku mohon dimaafkan

Duduk melamun dikala senja
Binar mentari kian melemah
Ana Hanya berpantun saja
Siapa yang baja janganlah marah

Buah delima warnanya merah
Belum matang masih bergantung
Kalau yang baca mau marah-marah
Ya udah... kalo ketemu biar tak penthuuung!!!

Hehe...,
”Selamat Menjalankan Ibadah Shaum Ramadhan 1430 H”


Selamat Datang Ramadhan........!!!


Photobucket
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Ramadhan Kembali...


 Bulan suci yang dinantikan kini telah tiba
Ramadhan kembali hadir dengan rahmat-Nya
Rindu hati terasa menanti bulan nan indah
Yang berhias amaliah indah dan ceria...

Ibu... Bapak..., Ramadhan tlah tiba...
Ayo kawan... Sambutlah ia
Eceu... Nyai... Ramadhan tos dugi
Tekaraos... tos tepang deing...
(Ramadhan Kembali – Justice Voice)


Wah..., pokoknya kalo tiap denger lagu Justice Voice yang judulnya ”Ramadhan Kembali” ini jelas bikin kita makin semangat untuk nyambut ramadhan. Nggak kerasa ya kita udah ketemu Ramadhan lagi?! Deuh... suenengnya!!!


Sobat Roman5a, gimana sih perasaan kamu nyambut ramadhan tahun ini? Seneng? Hepi? Udah siap, or... biasa-biasa aja? Yups, Cuma kamu sendiri yang tahu. Sebagai seorang muslim, tentunya mesti seneng dong dengan datangnya bulan Ramadhan. Kenapa? Karena bulan Ramadhan itu adalah bulan Bonus, bulan yang amat istimewa dimana Allah lipatkan pahala ibadah kita. Dimana kita berpuasa menahan lapar dahaga di siang harinya. Bahkan kata Rasulullah, bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya adalah ”ibarat Allah dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya”. Beh, berarti Ramadhan tu istimewa banged.Sekarang roman5a mau tanya nih, persiapan kamu buat nyambut ramadhan kali ini udah seberapa jauh sih??? Udah belom kita berlatih puasa? Udah belum kita latihan tadarus? Udah belum kita bershodaqoh? Udah belum kita saling maaf-memaafkan untuk menyucikan menyambut ramadhan? Mudah-mudahan kamu semua pada udah, ya!!!

Sobat roman5a, kemarin, tanggal 9 agustus 2009 di masjid Ibnu Rusyd Kotabumi ngadain acara ”Tatsqif” dengan mengusung tema ”Kenapa Puasa?”. Wah, acaranya kemaren keren banget. Tapi sayangnya anggota Rohis dari SMAN 1 Bukitkemuning dikit yang ikut, yang ikhwan yang ikut Cuma lima orang. Terus yang akhwat Cuma empat. Tapi nggak papa lah, yang penting tetep semangat!!!

Pas tatsqif kemaren juga disampein bahwa para sahabat Rasulullah lebih seneng menyambut datangnya Ramadhan dari pada Idul Fitri. Wah wah wah, maybe kalo kita kebalik kali ya! Hehe...

Temen-temen, puasa tu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Secara bahasa Shaum/ Puasa tu artinya adalah ”Menahan Diri”, dari apapun. Tapi..., kalo secara istilah artinya adalah menahan diri dari segala hal yang ngebatalin puasa dari terbit fajar ampe terbenam matahari dengan niat untuk ibadah.

Yups, disamping itu di bulan ramadhan kita kudu banyak2 tadarus baca Al-Qur’an biar dapet pahala yang besar dari Allah. Kalo yang roman5a dapet dari tatsqif kemaren, Imam Asy-syafi’i tu pernah khatam al-Qur’an sebanyak 59 kali + 29 juz di akhir ramadhan waktu berbuka. Weleh... buanyak banged, oleh karena itu pada masanya nggak ada yang bisa ngalahin Imam Asy-syafi’i dalam hal mengkhatamkan Qur’an di bulan Ramadhan. Kita kudu tiru tuh!

Terus... sunah2 lainnya yang mesti kita lakuin pas ramadhan adalah diantaranya:

1. Makan sahur. Penting nih! Rasulullah pernah bilang bahwa makan sahur tu adalah berkah, makanya jangan diremehin ya! Makan sahur baiknya di waktu menjelang imsak. Kata Rasulullah, orang yang sahur terlalu awal bagaikan memetik buah yang belum matang. So, baiknya sahur tu waktunya pas menjelang imsak. Oke!
2. Sedekah. Nahh, kamu-kamu pada banyak2 sedekah ya pas bulan ramadhan. Karena Allah tu malu untuk tidak mengabulkan doa orang yang bersedekah, terutama di bulan ramadhan. Buat kamu yang mau doamu diijabah ama Allah, lets keluarkan sedekah/ infak buat mancing ridho Allah.
3. Baca buku-buku yang islami.
4. Qiyamul Ramadhan. Contohnya adalah sholat tarawih dan witir. Selain itu juga kamu bisa sholat tahajud saat malamnya menjelang sahur. Pokoknya banyak deh hal-hal yang bisa kamu lakuin jadi pahala di bulan ramadhan.
5. tinggalin hal-hal yang kagak ada gunanya. Seperti tidur. Cos masih banyak yang mesti dilakuin di bulan ramadhan selain tidur, meski ada hadits yang mengatakan bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Tapi..., inget! Kerjanya orang yang berpuasa jaaauh lebih berpahala dan bermakna ketimbang tiduran melulu.

Nahh, mudah-mudahan tulisan kali ini ngasih banyak manfaat buat kamu. So, terakhir, sambutlah Ramadhan dengan suka cita. Tebarkan nuansa indah Ramadhan yang ceria. Dan jadikan Ramadhan inimenjadi Ramadhan terbaik dalam hidup kita. Amin.........
Lanjutin Bacanya Geh...!

2 Dalam Ingatan PROTON

Sebuah Refleksi Perenungan Rohis
Oleh: Ibnu Anwardani




Bagian I


^^^^^^^^


Temen2 semua, tolong dibaca, ya! Mudah-mudahan dengan mbaca cerpen ini kita semua makin tambah semangatnya, makin tambah ghirahnya, makin nambah kecintaannya pada Rohis dan nggak bosen-bosennya berjuang dalam kafilah ini. Tiga... Dua... Satu... Eng ing eng... Ayo Baca!!!!

^^^^^^^^



Photobucket


“Asslmkum! Afwan, kra2 jdi ga mabitnya? Trus sapa aja yg mau ikt bntuin? Bls... syukran”


Demikianlah sebuah SMS yang baru kubaca. Pengirimnya tak lain adalah seorang kakak alumni Rohis (FARIS), namanya Aan. Mengingat esok adalah hari yang sangat penting, beberapa anggota Rohis Ikhwan berniat mabit untuk menyiapkan sebuah kegiatan yang kata kak Aan namanya adalah PROTON, atau Pengenalan Rohis dan Out Bond. Aku saat ini baru saja naik kelas XI. Setelah membaca SMS tersebut langsung kubalas,

“Waalaikumsalam! Insya Allah jdi kak. Yg ikt ada 3 org kak, aku, Dede, ama kak Feri. Wlau dkit tpi ga papa, insy Allah acrany bsk lancar.”

“Klian skrng lg dmana? Ni skrng kk lg di jalan. Bntr lgi nympe.” Balas kak Aan.

“Aq, dede, kak Feri, skrng udh di msola. Dtunggu lho kak!” balasku.

Sembari menunggu kak Aan yang masih berada di perjalanan aku dan teman-teman menunaikan sholat Ashar terlebih dahulu. Ya, kami memang baru pulang sekolah. Hari ini hari sabtu. Dan baru seminggu sekolah di kelas XI. Hari ini tidak Rohis, karena waktunya digunakan untuk menyiapkan segala sesuatunya baik ikhwan maupun akhwat. Seperti yang ditugaskan oleh mbak Istika lewat SMS tentang apa saja yang mesti dibeli.
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Hari ini Esok dan Seterusnya

Oleh: Ira Venomala

Photobucket

“Sebel... sebel... sebel...”

Aku mengguman sendiri di dekat sumur sekolahku yang tak jauh dari Mushola. Tiba –tiba seseorang muncul dari belakangku.

“Kok mukanya kusut begitu? Pasti belum wudhu, ya? Kenapa, ada masalah?” katanya menyapaku.

Dia adalah ketua Rohis yang paling aku segani. Maklum sih, masih kelas X, jadi lagi doyan menilai orang. Apalagi kalau orang itu kakak senior.

“Eh Kak Irul. Bikin kaget aja. Kenapa?”
“Kok balik nanya sih? Kenapa? Apa ada masalah? Ngomong aja, insya Allah aman!”
“Ehm... itu..., aku sebel sama temen-temen akhwat. Karena kayaknya mereka itu selalu membeda-bedakan antara yang pake jilbab sama yang nggak. Kan aku jadinya canggung mau gabung sama mereka. Aku pikir-pikir aku berhenti Rohis aja ya, Kak?!”
“Jangan..., Netra dengerin kakak ya! Mungkin Cuma perasaan Netra aja yang ngerasa dibeda-bedain. Soal pake jilbab itu bukan urusan mudah, tapi itu urusan keikhlasan hati. Pertama-tama kamu harus menyukainya. Kemudian mencintainya. Lalu ikhlaskan hati untyuk memakainya. Terus perteguh hati untuk selalu bersamanya. Kalo hati Netra belum ikhlas jangan dipakai. Yang penting sekarang Netra tunjukin aja dulu sama mereka kalau ternyata Netra bisa lebih baik dari mereka, Oke!!!”

Ya, kata-katanya itu cukup menyejukkan hatiku. Ternyata kaka Irul itu bisa toleran juga ya! Aku jadi tambah kagum deh dengannya. Akhirnya aku tetep kukuh di Rohis.

* * *

Sekarang aku sudah kelas XI. Aku aku tak bisa lagi mendengar nasehat-nasehat yang keluar dari nafas kak Irul. Karena dia sudah lulus dan mungkin sekarang sedang kuliah. Ya dah deh met sukses aja ya Kak, doa-ku. Tapi yang jelas setiap kata-katanya selalu mengiringi setiap langkahku.

Pagi ini aku berangkat ke sekolah dengan memakai seragam muslim diselimuti dengan hati yang ikhlas dan perasaan bahagia. Kulihat alam pun menyambutku dengan senyuman cerianya matahari. Dan aku pun mencoba untuk berbicara pada angin mengharap kata-kataku dapat sampai di telinga kaka Irul.

“Kak, hari ini Netra sudah ikhlas memakai jilbab... Insya Allah di mulai untuk har ini, esok, dan seterusnya....”

Photobucket
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Masa Muda...

Kata orang, masa muda tuh identik dengan masa pencarian jati diri. Kata orang, masa muda adalah masa-masa dimana lagi indah-indahnya menikmati dunia, ampe-ampe kalo di lagu pop tuh mimpinya seindah para dewa (Emang iya???). Kata orang lagi (Emang orang mana sih???), masa muda adalah penentuan keberhasilan dan sebagai agen perubahan.

Pernyataan di atas nggak salah-salah amat sih, cos sebagai manusia khususnya pemoeda kerap kali melakukan or berusaha dengan kata-kata orang di atas.

Islam saat ini membutuhkan sosok generasi yang tangguh, yang sanggup menghadapi tantangan perubahan zaman yang notabene kini telah memojokkan islam ke sisi yang paling kelam. Coba bayangkan, alangkah indahnya bangunan islam kalo generasi pemudanya adalah kaum terpelajar yang cerdas, memiliki pandangan ke depan yang luas, dan memiliki segudang amunisi untuk mengembalikan izzah islam.

Lanjutin Bacanya Geh...!

1 Acara Bakar Ayam

Assalamu'alaikum!

Hehe..., dari judulnya aja kayaknya udah pengen nih. Ya iyalah masa ya iya kedondong. Gini nih, hari ini tepatnya tadi pagi (tanggal 14 juni 2009) anggota Rohis yang ikhwan ngadain acara mbakar ayam di SMA N 1 Bukit Kemuning. Acaranya seru... banget! Meski nggak banyak sih yang ikut, cuma lima orang, tapi... Hmmmn uenak tenan rek!

Kenapa kok nggak ada Akhwatnya?

Karena, kmaren pas rapat di musola para akhwatnya pada ngga' setuju untuk ngadain acara ini, katanya terlalu mendadak and pasti dikit anggota yan mau ikut (padahal mah pasti pengen juga kan? hehe... :p ). Ya udah, karena para akhwat pada engga' setuju ya udah yang ikhwan langsung mengusung ide buat bikin acara sendiri. Nih diye foto-fotonye!

satu

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Photobucket

hah... dah kenyang deh! Acaranya dah kelar deh! Gimana pengen ngadain lagi engga???? hehe....
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Video Bakkom Ice Climbing



Setelah nonton video di ats gimana pendapat kamu-kamu sekalian? Lucu, ketawa, or ...., Hmmn yang jelas bikin ketawa ye...! Tapi dari video itu bisa kita ambil pelajaran lho...

Sekarang coba deh Lihat diri kita, kita sesungguhnya memiliki potensi besar, sama seperti bakkom diatas. So, tunggu apa lagi, gunakan cakar semangatmu, dan raih kesuksesan dengan ridho Allah. Semangat!!!!
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Subhanallah..., Qt Luar Biasa!!!

Oleh: Ibnu Anwardani



Manusia itu adalah makhluk yang paaaaling perfect, paling sempurna. nggak kayak binatang yang cumin diberi nafsu oleh Allah. Nggak juga kayak malaikat yang selalu patuh kepada Tuhannya karena memiliki akal yang superfisial dan wujud yang nggak keliat.


Allah nyiptain manusia sangat sempurna dengan empat fitrah. Yaitu akal, hati, nafsu, and nggak ketinggalan nurani. Akal Allah kasih ke manusia biar bisa mikir, diberikan hati untuk merasakan, nafsu cenderung ke sifat negatif, dan nurani yang mengarah pada pilihan manusia untuk memilih yang terbaik.


Dengan sifat di atas, manusia dapat melebihi derajat mulia seperti malaikat, atau malah jauh lebih hina dari binatang. Ya tergantung manusia itu sendiri yang memilih jalan hidupnya dengan lebih mengutamakan nafsu atau tidaknya.
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Keajaiban Dalam Rahim Ibu

Sumber: HARUN YAHYA

Awalnya Hanya Bersel Satu

Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung jumlahnya mendiami bumi kita. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri, dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan ini terjadi.

Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dengan kata lain membuat salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.

Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda

Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel tunggal yang disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia. Sel tunggal ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu setelah penyatuan sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam, rangka, dan otak.

Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya.

Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali.

Bahkan tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk, dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel manapun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya.

Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar:

Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.

Proses pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ ini akan terus-menerus berdenyut seumur hidup.

Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini adalah satu di antara beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan.

Sel-sel pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem tabung yang sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan yang ahli. Sistem pembuluh darah yang sempurna tersebut akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling bumi.

Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal.

Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel yang mati di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita.

Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana dapat terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua ini sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia ini diberi petunjuk oleh Allah.

Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar. Tapi mereka tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio.

Ketika embrio berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing terletak pada tiap sisi kepala embrio. Mata akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah ketiadaan di dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini telah dibuat.

Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia dalam rahim. Telinga yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat penerima suara terbaik di dunia.

Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada kita. Allah menerangkan hal ini dalam Alquran sebagaimana berikut:

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl, 16:78)

Penciptaan Kedua

Berbagai peristiwa yang telah dikisahkan dalam tulisan ini dialami oleh semua orang di dunia. Setiap manusia dipancarkan ke rahim sebagai sebuah sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan kemudian memulai kehidupan sebagai sel tunggal. Semua ini terjadi karena adanya kondisi yang secara khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal.

Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Dan kewajiban Anda adalah untuk memikirkan bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan kemudian bersyukur kepada Allah.

Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh kita sekali, akan mencipta kita lagi setelah kematian kita, dan akan mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini amatlah mudah bagi-Nya.

Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran:

Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79)
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Belajar dari Wajah

Menarik sekali jikalau kita terus-menerus belajar tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya: hari ini kita belajar tentang wajah. Wajah? Ya wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah pancran yang tersemburat dari sang pemilik wajah tersebut.

Ketika pagi menyingsing, kita tekadkan dalam diri: “Saya ingin tahu wajah yang paling menentramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu bagaimana?” karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah memiliki wajah. Wajah ayah, ibu, kakak, adik, tetangga, orang di jalan, serta teman-teman. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapunhari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.

Subhanallah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menentramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apakah karena hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menentramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghujam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.

Nah, sobat, jika kita hari ini berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menentramkan, maka cari tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menentramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana jika kita menatap wajah orang lain dengan sifat yang berlawanan; misalnya wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumnya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah wajah-wajah saudara-saudara kita yang lain, ini pun perlu kita pelajari.

Ambillah kelebihan dari wajah yang menentramkan dan menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita. Dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menentramkan, dan yang tidak menyejukkan.

Tidak ada salahnya jika kita evaluasi di depan cermin. Tanyalah pada diri kita sendiri; raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang di desain agak berat kebawah. Kadang-kadang kita menyangkanya bahwa di kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa menjadi ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.

Sedangkan bagi wajah yang seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum itu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah bukan hanya persoalan yang menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah; ingin tidaknya kita membahagiakan orang lain. Seperti kata Rasulullah, “Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi).

Oleh karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan mencari kuncinya mengapa bisa seperti itu. Lalu praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain. Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik. Oke!

Dikutip dari tausiyah AA Gym.
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Apa yang Harus Aku Lakukan?

Puisi By: Ukhti Vita

Apa yang Harus Aku Lakukan?
Telah kudengar...
Tentang mereka di balik sana
Resah hatiku memikirkan
Tentang apa yang mereka lakukan
Memasang muka penuh simpati
Padahal...
Hati penuh dengki, dusta, dan segala keburukan yang bersarang di hati mereka
Tanpa mereka fikir tentang rakyat...
Yang mendambakan ketenangan, kemakmuran, kedamaian
Dan harapan mereka yang semu
Apa yang harus aku lakukan
Untuk mewujudkan cita-cita negeri tercinta...?
Kutanyakan pada air...,
Tapi ia hanya mengalir
Kuceritakan semua pada tanah,
Namun iatetap diam
Walau sekalipun aku berteriak
Kepada para koruptor di negeriku
Mereka takkan mendengar
Karena aku...
Hanya sebuah bunga yang belum mekar
Yang tak akan terlihat di tengah semak belukar...
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 I am Ready Change for Succes

Bicara tentang Sukses, Hmmn... siapa yang nggak kepingin sukses? Pasti semua orang pengen yang namanya sukses. Zais, Kamu, Mereka tentu kepingin sukses. Sukses ini, sukses itu, sukses dunia juga akhirat. Nah, gimana sih cara untuk meraih kesuksesan itu? Hmmn, sebelum bicara tentang cara agar bisa sukses, kita mo bicara dulu tentang hal yang mengawali sukses. Apa itu?

Hal yang mengawali sukses kita adalah pikiran kita sendiri. Lho kok bisa? Gini nih, ada pepatah mengatakan “Kesuksesan besar itu diawali dengan kebiasaan kecil”, Nah, yang mau sukses kan kita sendiri, so yang kita lakukan pertama kali adalah mulai mengubah sesuatu kebiasaan yang kurang baik dari Diri Sendiri, Mulai dari Saat Ini, mulai dari yang Paling Kecil, mulai dari yang Paling Sederhana. Dengan ini, insya Allah dengan kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini kita dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat dapat kita genggam karena kedisiplinan kita.

Sobat Zais, di era globalisasi ini sangat dibutuhin manusia yang memiliki intelektualitas and keterampilan yang tinggi. So, untuk menjadi pribadi yang sukses dimasa depan, kamu kudu mulai dari diri kamu sendiri. Gimana ya caranya biar bisa jadi pribadi yang sukses? Mau tau? Yuuk!!!

1. On Time or Disiplin Waktu
Dari bangun bobok sampe mau bobok lagi, kamu kudu biasakan diri untuk mengatur waktu. Misalna buat jadwal kegiatan sehari-hari, jam demi jam, menit demi menit, harus bener-bener jadi patokan semaksimal mungkin. And always remember, bangun bobok saat adzan subuh terdengar, saat itulah kita bermain dengan waktu. Jangan sampe waktu kita terbuang sia-sia.

2. Kebiasaan Membaca
Buat kamu yang jarang or ga pernah menyentuh yang namanya buku, mungkin ini akan menjadi berat. Tapi lama-kelamaan insya Allah akan terbiasa. Kata orang, buku itu jendela dunia kan? Dengan buku, kita bisa menambah wawasan keilmuan kita and intelektualitas kamu akan berkembang. Nah, dengan membaca, kita bisa mencegah virus-virus katrok or ndeso, hehe… oops, tapi sobat, kita kudu bisa milih mana bacaan yang bermanfaat. Oce!!!

3. Kebiasaan Bergaul
Yups, Dalam berkreativitas, kamu kamu mesti memperluas jaringan gaul mu! Tapi harus tetep Syar’I (dalam rambu-rambu islam) dunks! Banyak temen yang memang baik, tapi kudu tahu temen yang seperti apa. Kalo kamu udah terlanjur dapet temen yang nggak se-Fikroh dengan kamu, kamu yang kudu berjuang membawa mereka ke jalur yang islami, jangan sampe kamu yang terbawa ke arus mereka. Kebiasaan bergaul ini juga akan jadi penentu untuk menjadi pribadi yang sukses, coz kamu akan lebih bias tukar pikiran or diskusi dengan konco-koncomu.


4. Kebiasaan bereksperimen
Maksudnya kamu harus and wajib mencoba hal yang baru! Tentu hanya untuk hal yang baik dan bermanfaat.

5. Kebiasaan Berdiskusi
Sobat Zais, ini adalah the last tahapan yang kudu kamu lakukan, awalnya mungkin rada berat dijalanin buat sobat yang nggak terbiasa berdiskusi. Tapi percaya deh kamu pasti bisa! Coz dengan berdiskusi kamu bisa mengasah ketajaman berfikir kamu. Tapi perlu diingat berdiskusi itu berbeda dengan berdebat. Ada pepatah mengatakan “Semakin banyak perdebatan yang kamu menangkan, semakin sedikit teman yang kamu dapatkan”. Nah lo, nggak mau kan kalo sampe nggak punya temen? Bisa-bisa gagal dong buat nyiapin masa depan yang sukses. Ingat, kita makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Gimana sobat, gampang kan buat menjadi pribadi yang sukses?! Asal selalu diiringi niat yang tulus dan keinginan yang kuat. Yang paling penting jangan lupa berdoa kepada Allah SWT, karena kita tidak akan pernah bisa melakukan hal sekecilpun tanpa seizin-Nya. Oke deh, selamat mencoba tips diatas yaw! Semoga sukses selalu menyertai langkah kamu! Amin…

Diambil dari Buletin Rohis Smansa BK "Zahrotul Islam"
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Pertemuan Pasti dihari yang Dijanjikan

“(Ingatlah orang-orang yang tidak beriman akan masa kadahsyatan huru-hara (Hari Kiamat), dan mereka tidak dapat melakukannya. Sambil pandangan mereka tunduk malu, serta mereka diliputi kehinaan; dan sesungguhnya mereka (di dunia) dahulu telah diseru supaya sujud (tetapi mereka enggan), sedang mereka dalam keadaan sehat.” (QS. Al-Qalam : 42-43)

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah bersabda, “Allah SWT akan memberikan naungan kepada tujuh golongan manusia pada hari kiamat. Di mana tidak ada naungan ketika itu kecuali naungan Allah:
1. Imam (pemimpin) yang adil
2. Pemuda yang terdidik / terlatih sejak kecil dalam menyembah Allah
3. Seseorang yang hatinya terpaut pada masjid
4. Dua orang yang saling mengasihi karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena Allah
5. Seorang yang dirayu berbuat keji oleh seorang wanita yang cantik, lantas menolak dengan kata lembut, “Aku takut kepada Allah”
6. Seorang yang bersedekah dengan bersembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan oleh tangan kanannya
7. seorang yang mengingat Allah waktu bersunyi-sunyi, lantas meleleh air matanya
(Hadits Shahih Bukhari / Muslim)

Ya Allah... Selamatkanlah kami dari api nereka-Mu... Amin...!
Lanjutin Bacanya Geh...!

1 Makna Sebenarnya Musibah

Musibah berasal dari kata ashaaba, yushiibu, mushiibatan yang berarti segala yang menimpa pada sesuatu baik berupa KESENANGAN maupun KESUSAHAN. Namun, umumnya musibah dipahami selalu identik dengan kesusahan. Padahal, kesenangan yang dirasakan pada hakikatnya musibah juga. Dengan musibah, Allah SWT hendak menguji siapa yang paling baik amalnya.

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (Al-Kahfi : 7)

Ada tiga golongan manusia dalam menghadapi musibah. Pertama, orang yang menganggap bahwa musibah adalah sebagai hukuman dan azab kepadanya. Sehingga, dia selalu merasa sempit dada dan selalu mengeluh. Kedua, orang yang menilai bahwa musibah adalah sebagai penghapus dosa. Ia tidak pernah menyerahkan apa-apa yang menimpanya kecuali kepada Allah SWT. Ketiga, orang yang meyakini bahwa musibah adalah ladang peningkatan iman dan takwanya. Orang yang seperti ini selalu tenang serta percaya dengan musibah itu Allah SWT menghendaki kebaikan bagi dirinya.

Orang yang terkena musibah di dunia, jika ia hadapi dengan kesabaran, ikhtiar, dan tawakkal kepada Allah SWT hakikatnya ia tidak terkena musibah. Justru yang ia dapatkan adalah pahala. Sebaliknya, jika ia tidak pandai mensyukuri nikmat kesenangan dan kebahagiaan yang diberikan Allah, maka itulah musibah yang sesungguhnya. Karena, bukan pahala yang ia peroleh, melainkan dosa. So, jadilah orang yang pandai mensyukuri segala karunia yang diberi, terutama karunia nafas yang saat ini masih kita rasakan. Yups, tunggu apa lagi? Ucapkanlah, “Alhamdulillah!” 
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 7 Sifat yang Menjadikan Seorang Mukmin Beruntung

Allah berfirman:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu:
1. Orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya,
2. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada guna,
3. Dan orang-orang yang menunaikan zakat
4. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas,
5. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya),
6. Dan orang-orang yang memelihara janjinya,
7. Dan orang-orang yang memelihara Sholatnya, mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yakni yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
(QS. Al-Mu’minun ; 1-11)
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 I’m The Winner

Sumber: Dudung.net

Seorang pecundang akan berkata “Ini mungkin, tapi sulit” sedangkan seorang pemenang akan berkata “Ini sulit, tapi mungkin”

Sekarang kita tinggal memilih, kita akan menjadi siapa? Seorang pecundang atau seorang pemenang? Seorang pecundang yang hanya dengan melihat saja sudah menyerah, pasang kuda-kuda dan dalam hitungan ketiga lari menjauh. Seorang pecundang yang patah semangat, hilang kepercayaan diri, takut, dan percaya bahwa apa yang dilakukan akan percuma saja bahkan gatot (gagal total). Ataukah seorang pemenang, seorang pemenang yang percaya bahwa dia akan berhasil, dengan semangat, usaha, kerja keras, dan doa dia percaya mampu menaklukkan dunia. Selanjutnya? Terserah anda!
Tentu kita semua akan memilih menjadi seorang pemenang, karena memilih menjadi pemenang atau pecundang tidak sulit, sangat mudah hanya dengan memilih. Namun dalam pelaksanaan sulit untuk diterapkan.

Hidup adalah sumber masalah, pertempuran atau bahakan medan perang yang tidak akan pernah berhenti. Sejak kita lahir hingga membaca tulisan ini, semuanya pertempuran. Pertempuran melawan ketidakmampuan, ketidakberdayaan, dan juga pertempuran melawan ketidak maha tahuan kita.

Kita tercipta menjadi seorang pemenang sayangnya kita sendiri menjadikan diri kita seorang pecundang. Bagaimana tidak waktu kita kecil kita tidak mampu berbuat apa-apa, yang bisa kita lakukan hanya menangis. Lihatlah diri kita sekarang, kita bisa berjalan bahkan berlari, kita bisa makan bahkan membuat makanan, kita bisa berbicara bahkan bernyanyi. Coba banyangkan apa yang akan terjadi apabila sejak kita terlahir kita menjadi seorang pecundang yang takut belajar berjalan karena takut jatuh, yang takut makan sendiri karena takut belepotan dan ketakutan-ketakutan yang lain. Mungkin manusia akan punah karena tak mampu berbuat apa-apa.

Apabila kita tercipta menjadi seorang pemenang, mengapa kita rubah diri kita menjadi seorang pecundang. Pecundang yang mencari kambing hitam atas kesalahannya, pecundang yang bila diberi penghalang akan berbalik arah, pecundang yang selalu mencari jalan pintas atas semua kesulitan, pecundang yang ingin sukses tanpa kerja keras dan pecundang yang selalu menunggu keajaiban turun dari langit.

Salah satu rintangan akan kita hadapi [UAS, UAN, Ujian semester], satu rintangan yang sangat mudah dibandingkan rintangan-rintangan yang akan kita hadapi dihari yang akan datang. Inilah saatnya kita menentukan menjadi siapakah kita? Seorang pecundang atau menjadi seorang pemenang? Pemenang yang dengan sepenuh hati percaya bahwa dia akan menang, pemenang yang sadar bahwa keajaiban tidak datang dengan sendirinya melainkan dengan usaha dan kerja keras, pemenang yang tidak akan berbalik arah hanya karena ada penghalang didepannya, pemenang yang tidak akan bingung tuk mencari jalan pintas karena dia tahu dia berada di jalan yang benar, pemenang yang selalu menambah bekalnya untuk menemani perjalanannya, dan pemenang yang tidak akan membohongi diri sendiri dan orang lain tuk berbuat curang.

Jika kita memilih menjadi pemenang, masih ada waktu tuk menyiapkan semua bekal, masih ada waktu tuk menyingkirkan semua rintangan, masih ada waktu tuk mengubah pikiran kita terutama tentang apa yang kita pikirkan tentang diri kita.
And the last, you are what you think! So, you must believe that you are the winner! If you believe it, you be the big winner. SEMANGAT!!!
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Sms Merah Muda

“Tetap istiqomah, Ukhti… Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti.” Sender : Ikhwan +62817xxx

Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dada dan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun sekejap bertanya, “Ada apa?”, “Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang karena ada saudara yang menyemangatiku.” Si akhwat menyangkal hatinya cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca sms tadi yang sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya.
“Ana lagi di bundaran HI, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan ini.” Sender : Ikhwan +628179823xxx

Untuk apa dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan atau akhwat lain? Nada protes bergema di benaknya. Tapi di suatu tempat, entah di mana ada derak-derak yang berhembus lalu. Derak samar bangga menjadi perempuan yang terpilih yang di-sms-nya. Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi.
“Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.” Dada membuncah hampir meledak bahagia. “Dia bahkan ingat hari lahirku!” Dibacanya dengan berbunga-bunga. Tapi pengirimnya… Sender : Akhwat +6281349696xxx Senyum tergurat memudar.

Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia. Ringtone-nya berbunyi lagi.
“Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.” Sender : Ikhwan +628179823xxx

Dia!Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat kali. Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar-lah pula.

Cerita di atas tadi selurik gerak hati seorang akhwat di negeri antah berantah yang sangat dekat dengan kita. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, “Seperti aku nih,” saat membacanya. Hayo… ngaku! He he…

Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat sms keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama hehe…). Sms sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya.

Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.

Konon, cerita tadi terus berlanjut.

Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak secantik itu. Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim sms padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa…mengapa…

Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, ya… dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan sms, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya! Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, sms-sms yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring. Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini. Allau’alam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, sms melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah. Bagi perempuan, sms-sms dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki. Menimbulkan sensasi yang sama.

Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu… dan kami –kaum hawa- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan ‘mudah Ge-Er’. Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu.

Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya.
Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai, syetan semakin menyukainya. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!
Wahai akhwat, bila kau menginginkan sms-sms itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis sms-sms dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan sms-sms cahaya untuk mereka.

Ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi sms-sms romantis. Sms-sms yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta. Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.

“Ummi, abi lagi ngisi ta’lim di kampus pelangi. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati. Miss u my sweety.”
“Abi, yang teguh ya, pangeranku…rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv ya”
Ya, hanya untuk dia kita tulis the Pinkest Short Massage Services. Sms-sms paling merah muda.

Dikutip dari buku berjudul “Akhwat Modis”
Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Galeri Foto...



Lanjutin Bacanya Geh...!

0 Ingin Rasanya Kuubah Dunia

By: Akhi Ibnu

Ketika aku bertambah tinggi dan kesenanganku bermain tiada henti, serta keberanianku bermimpi tak bertepi aku ingin mengubah dunia. Aku ingin menjadi siapapun yang mampu berbuat apa saja dan dengan itu dapat mengubah dunia. Banyak sekali yang kuinginkan, banyak sekali yang kuimpikan. Seperti dalam lagu Doraemon kesayanganku.

"Aku ingin begini
Aku ingin begitu
Ingin ini ingin itu
Banyak sekali..."


Ingin rasanya aku menjadi seorang ilmuwan ternama bak Albert Einstein, atau Alfa Edison, atau Isaac Newton, atau Archimedes, atau..., ah, yang jelas aku ingin jadi seperti mereka. Ingin rasanya aku menjadi sosok 'Ultraman' yang mampu membasmi kejahatan dan menyelamatkan dunia. Ingin rasanya aku memiliki 'Kantong Ajaib' seperti di film Doraemon. Ingin rasanya aku jadi seorang guru yang tak henti memberi ilmu. Ingin rasanya aku menjadi seorang Ustadz. Ingin rasanya aku menjadi seorang Presiden yang memakmurkan rakyatnya serta mampu mengubah bangsa.

Ingin rasanya kuciptakan satu saja barisan alfabet yang sebelumnya belum pernah diucapkan manusia. Ingin rasanya kubuat warna baru yang tak pernah dilihat orang sebelumnya. Ingin rasanya kuciptakan sebuah rumus yang mampu merumuskan segala rumus. Tak perlu rumus lain, karena rumusku dapat menentukan nilai apapun baik fisika, matematika, maupun kimia. Hingga tak perlu lagi rumus logaritma, impuls & momentum, bahkan stoikiometri larutan. Tak perlu lagi rumus lain. Karena di dunia ini hanya ada rumusku. Rumus dari segala rumus. Hingga orang takjub dalam kepraktisan rumus itu. Hingga kumampu mengubah dunia.

Tapi aku bukanlah pendekar yang sanggup bermain pedang. Aku bukanlah seorang Doraemon yang bisa mengeluarkan segala keinginan yang dimau lewat 'Kantong Ajaib'. Aku bukanlah Sukarno dan Napoleon Bonaparte yang tampaknya sukses mengubah bangsanya. Aku tetaplah Dimas, Dimas Yahya. Seorang bocah kecil ingusan berumur 5 tahun yang tak tahu apa-apa. Yang belum bisa mengikat tali sepatu. Yang belum bisa memakai sarung sendiri. Yang belum bisa melayangkan layangan. Yang belum bisa memakai seragam. Aku pun tak tahu dimana itu yogyakarta. Dan banyak orang yang bilang kencingku pun belum lurus.

Masih banyak yang belum kuketahui dan begitu banyak yang harus kuketahui. Ah, kurasa dunia lebih rumit dari tali sepatu dan yogyakarta. Hingga akhirnya kuputuskan untuk tetap disini. Sebuah tempat yang paling indah buatku. Ini adalah tempat rahasiaku berimajinasi membuat duniaku sendiri seperti halnya Copernicus. Dimana trdapat rumput yang sedang merekahkn kuncup kapasnya. Ketika diterpa angin indah yang kutangkap, membuatku berlari seperti elang di hamparan rumput kapas yang hampir sama tinggi denganku. Keindahan bak kapas putih yang mnggelantung di atas tingginya rumput bertambah indah dengan adanya ribuan bunga-bunga kuning kecil yang tumbuh di atas rumput jepang di batas kekapasan. Di ujung tempat ini mengalirlah air sungai kecil yang jernih airnya. Keindahan dunia surgaku sangat meneduhkan.

Tapi skarang saatnya aku pulang. Rupa bumi senja hampir temaram. Sang matahari mulai berlabuh ke pantai ufuk senja. Kulangkahkan kaki menuju rumah. Kubayangkan esok adalah hari yang paling indah. Betapa tidak, esok adalah hari pertamaku masuk sekolah. Ya, sekolah. Sebuah gerbang menuju cita-cita. Sebuah tempat untuk menuntut ilmu. Sebuah lorong tuk raih mimpi. Sebuah jalan untuk mengubah dunia. Aku yakin aku bisa mengubah dunia, akan kubuktikan pada dunia bahwa kencingku segera lurus dan mampu ciptakan 'Kantong Ajaib'.



* * *

Terinspirasi dari sebuah tulisan di buku berjudul "Akhwat Modis".
Lanjutin Bacanya Geh...!

Delete this element to display blogger navbar

 
© Roman5a-Bk | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger